Nasi tumpeng sudah menjadi salah satu sajian tradisional di Indonesia dan sering dipergunakan di berbagai acara yang spesial. Makanan ini pun menjadi salah satu makanan tradisional yang unik, karena ciri khasnya memiliki bentuk kerucut menyerupai gunung. Menurut sejarahnya, ternyata makanan ini sudah ada dari jaman kerajaan dulu dan selalu digunakan pada acara-acara penting saja.
Selain memiliki rasa yang khas dan lezat, nasi tumpeng ini juga memiliki filosofi yang mendalam dan juga sejarah yang sangat menarik. Sampai saat ini nasi tumpeng ini masih menjadi menu wajib ketika ada acara besar di Indonesia terutama di Jawa, Bali dan Madura. Mari kita kenali lebih dalam sejarah dari nasi tumpeng ini dan juga filosofi makanan tradisional yang khas dan unik ini.
Sejarah Nasi Tumpeng
Bila kita melihat sejarahnya, nasi tumpeng ini memang kental sekali dengan kebudayaan agama Hindu yang meyakini gunung sebagai tempat suci. Pada masa kerajaan, Indonesia memang kental dengan kebudayaan tersebut termasuk juga makanan nasi tumpeng ini. Biasanya makanan ini dibuat untuk ritual khusus dan tidak bisa sembarangan dimakan di hari biasa, harus ada momen spesial.
Nasi tumpeng dianggap sajian yang luhur dan suci di era sejarah klasik Indonesia sampai sekarang di era yang sudah serba modern. Nasi tumpeng dijadikan sebuah bentuk syukur dan juga meminta pertolongan kepada Tuhan untuk kehidupan yang selanjutnya. Sampai saat ini pun masih sering dijumpai acara peresmian gedung atau bahkan ulang tahun yang menggunakan nasi tumpeng ini.
Berdasarkan sejarahnya ada beberapa poin yang khas dari nasi tumpeng ini, dan masing-masing memiliki makna tersendiri. Jadi bila tidak ada poin-poin khas tersebut, maka bisa dikatakan kalau itu bukanlah nasi tumpeng yang merupakan makanan tradisional yang luhur. Berikut ini beberapa poin yang menjadi ciri dari nasi tumpeng itu.
- Nasi yang dibentuk kerucut menyerupai gunung
- Sayur dan lauk pauk yang mengelilingi nasi yang berbentuk kerucut
- Ada 7 jenis sayuran dan lauk pauk
- Menggunakan daun pisang sebagai alas dari seluruh bagian nasi tumpeng
Filosofi Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng memiliki filosofi yang mendalam, sehingga wajar kalau makanan ini dianggap sebagai makanan yang luhur dan suci. Makanan yang istimewa ini hanya bisa dinikmati pada momen istimewa saja, karena setiap bagiannya memang memiliki filosofi. Berikut ini beberapa poin filosofi dari nasi tumpeng tersebut.
- Nasi dengan bentuk kerucut menyerupai gunung memiliki filosofi awal kesucian dari gunung yang diyakini sebagai tempat para dewa menurut keyakinan Hindu. Bentuk kerucut ini juga menjadi tingkatan kehidupan mulai dari paling bawah manusia, pertapa, sampai paling tinggi para dewa. Namun di era modern seperti sekarang kurang lebih masih sama yakni bermakna keagungan Tuhan yang bisa dibilang menyerupai gunung.
- Jumlah sayur dan lauk harus 7 yang dalam bahasa Jawa itu adalah pitu yang memiliki makna pitulungan dari Tuhan. Maksud jumlah tersebut adalah untuk meminta pertolongan kepada Tuhan untuk berbagai macam hal dalam kehidupan yang biasanya menyangkut kehidupan banyak orang. Jadi bukan hanya ungkapan syukur akan tetapi juga permohonan pertolongan Tuhan.
- Sayur dan lauk pauk yang mengelilingi nasi ini juga menjadi wujud kehidupan manusia yang tidak bisa jauh dari Tuhan. Jadi bisa menjadi gambaran hubungan manusia dengan Tuhan, di mana mereka harus berada dekat dengan Tuhan.
- Tumpeng juga bisa merupakan akronim dalam bahasa Jawa Metu Mempeng yang kalimatnya adalah yen metu kudu mempeng. Arti dari kalimat tersebut adalah kalau mau pergi keluar atau mengerjakan sesuatu itu harus yakin atau tidak ragu-ragu. Jadi bisa juga memohon kelancaran dalam melakukan sesuatu dan menjadi pengingat kalau harus yakin akan sukses.
Melihat beberapa filosofi di atas tentunya kita jadi tahu alasan mengapa menu nasi tumpeng ini selalu ada pada acara-acara penting.
Baca juga : Tips Sederhana Mengatasi Lapar Di Luar Rumah
Penggunaan Nasi Tumpeng Masa Kini
Memiliki sejarah yang sangat panjang, nasi tumpeng sampai saat ini masih banyak digunakan dan masih menjadi menu favorit. Selain rasanya yang enak juga karena filosofi di dalamnya yang membuat setiap acara spesial pasti ada menu nasi tumpeng. Berikut ini penggunaan dari nasi tumpeng di masa kini yang mungkin terbagi menjadi 2 jenis.
1. Mengucapkan Syukur
Penggunaan pertama itu biasanya adalah ucapan syukur atas berkah yang sudah Tuhan berikan untuk beberapa waktu tertentu. Biasanya digunakan seperti di acara ulang tahun, peringatan hari lahir instansi, sekolah, dan lain sebagainya, sampai syukuran keberhasilan atau kelulusan.
2. Memohon Kelancaran Dan Keselamatan
Penggunaan yang kedua adalah memohon kelancaran dan juga keselamatan dalam penggunaan sesuatu seperti gedung misalnya. Biasanya digunakan saat peresmian gedung, peresmian kantor, peresmian jalan, dan lain sebagainya.