Kebudayaan di Indonesia ini memang cukup banyak, salah satunya adalah makanan nasi tumpeng yang sudah menjadi tradisi. Meskipun hanya berupa makanan, akan tetapi pembuatan nasi tumpeng dan pemotongan nasi tumpeng ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Tradisi ini sudah dilakukan sejak jaman sejarah klasik di Indonesia yang masih sangat kental dengan kebudayaan dari agama Hindu.
Kebudayaan nasi tumpeng ini pun masih sangat terjaga, terlebih kelezatan dari nasi tumpeng yang memang sudah sangat terkenal. Nasi tumpeng bukan hanya sekedar makanan yang menjadi tradisi, akan tetapi juga merupakan makanan yang memiliki rasa yang khas. Banyak sekali orang yang menikmati makanan tersebut dan bahkan menggemari makanan tersebut.
Sejarah Dan Perkembangan Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng ini sebenarnya sudah melalui sejarah yang panjang, bahkan dari era kerajaan Indonesia yang menjadi bagian dari sejarah klasik. Nasi tumpeng merupakan sebuah menu makanan yang dibuat menyerupai gunung yang diyakini sebagai tempat tinggal para dewa. Nasi tumpeng mengingatkan kita mengenai nilai luhur dari gunung dan dipercaya bisa menjadi sarana untuk berdoa.
Bukan berarti menyembah nasi tumpeng, melainkan menjadi sarana saja untuk bisa menggambarkan gunung yang sangat luhur di masa itu. Meskipun saat ini konsep utamanya sudah sedikit bergeser, tapi maknanya masih sama yakni untuk bersyukur dan juga meminta berkah dari Tuhan. Meskipun bentuknya masih sama, namun gambaran gunung ini dinilai bisa menggambarkan keagungan Tuhan itu sendiri.
Jadi wajar meskipun sekarang sudah di era modern, masih banyak yang menggunakan nasi tumpeng ini untuk berbagai acara spesial. Jaman dahulu nasi tumpeng dipakai untuk sarana berdoa baik itu bersyukur atau meminta pertolongan apabila terjadi hal yang sulit. Namun sekarang masih dipakai untuk mengucap syukur dan juga mendoakan kelancaran dan kesuksesan.
Saat ini nasi tumpeng pun sudah berkembang dibandingkan dulu, di mana tidak harus kaku seperti halnya nasi tumpeng jaman dahulu. Meskipun masih mempertahankan bentuk dan beberapa ciri khasnya, namun sudah ada beberapa hal yang bisa diganti di dalam nasi tumpeng. Mulai dari ukurannya bisa saja dibuat lebih kecil, nasi yang dipakai pun bisa diganti dengan jenis nasi lainnya.
Jaman dahulu nasi tumpeng ini hanya menggunakan nasi kuning saja, akan tetapi saat ini bisa juga diganti dengan nasi yang lainnya. Banyak orang atau jasa pembuatan nasi tumpeng yang bisa mengganti nasi kuning dengan nasi putih, nasi merah, bahkan dengan nasi gurih atau daun jeruk. Jadi bisa memberi tampilan yang berbeda dan rasa yang mungkin lebih beragam dengan perkembangan dari nasi tumpeng tersebut.
Baca juga : Tips Pesan Nasi Box Online
Nasi Tumpeng Untuk Acara Spesial
Penggunaan nasi tumpeng di era modern masih sangat banyak digunakan, bahkan saat ini sudah ada banyak sekali jasa pembuatan nasi tumpeng. Menu ini memang sangat dibutuhkan untuk beberapa momen spesial di masa sekarang, dan ada banyak yang masih menjaga tradisi ini. Berikut ini beberapa momen yang biasanya menggunakan menu nasi tumpeng ini sebagai tradisi dan memang perlu dilestarikan.
1. Momen Syukuran
Momen pertama itu adalah momen syukuran yang biasanya dilakukan banyak orang untuk mensyukuri nikmat yang diberi Tuhan. Sebagai contoh adalah momen ulang tahun yang mensyukuri rahmat usia dan kesehatan yang diberikan sampai saat ini. Selain itu juga ada momen syukuran akan kelulusan misalnya, syukuran atas kelahiran, dan masih ada banyak lagi momen syukuran lainnya.
2. Momen Meminta Pertolongan Dan Penjagaan
Momen kedua adalah momen untuk meminta perlindungan supaya bisa aman dan lancar pada proses yang harus dijalani. Sebagai contoh peresmian gedung yang mana nasi tumpeng sebagai rasa syukur gedung sudah selesai namun juga meminta pertolongan supaya gedung tetap aman. Ada juga momen peresmian jalan, peresmian perusahaan, dan lain sebagainya yang juga sama memohon perlindungan.
Filosofi Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng ini memiliki filosofi yang mendalam yang juga membuat menu ini bisa dipakai sebagai rasa syukur dan pengharapan. Berikut ini detail filosofi dari nasi tumpeng.
- Pertama adalah bentuk nasi yang kerucut yang menggambarkan gunung yang megah dan menjadi tempat tinggal para dewa. Ini menjadi pengharapan yang besar dan juga bentuk rasa syukur atas berkah dari Tuhan.
- Tumpeng itu bisa menjadi akronim dari yen metu kudu mempeng yang artinya kalau keluar itu harus yakin atau tidak ragu. Keluar dalam kalimat di atas itu bisa berarti perjalanan, bisa berarti memulai usaha dan lain sebagainya. Tidak ragu itu berarti yakin akan penyertaan Tuhan dan memohon perlindungan supaya berjalan lancar.
Nasi tumpeng bukan hanya sekedar makanan biasa, namun sudah menjadi tradisi yang unik dari Indonesia yang harus dilestarikan. Ini merupakan budaya nenek moyang yang baik untuk dilanjutkan.